Apa dibalik Kampanye Anti Rokok?

by admin , at 14.51 , has 2 komentar
New Kompasiana - Apa dibalik Kampanye Anti Rokok?
Kampanye Anti Rokok semakin hari semakin banyak saja. Rokok seakan akan sangat jelek dan benar benar tidak patut dikonsumsi. dan banyak dampak yang tidak baik yang terjadi karena Kampanye Anti Rokok ini, dan diantaranya ialah yang terjadi kepada Gudang Garam seperti yang diberitakan oleh TEMPO.CO, Surabaya

Gudang Garam: Pemerintah Tak Seimbang
PT Gudang Garam mengeluhkan tiga faktor yang melatarbelakangi pengurangan tenaga kerja sepanjang Oktober ini. Ketiganya menjadi tekanan berat, bukan cuma untuk Gudang Garam, tapi juga industri rokok nasional.
Wakil Kepala Bidang Humas Gudang Garam Iwhan Tricahyono mengklarifikasi isi pemberitaan yang dimuat dalam situs Tempo.co berjudul "Gubernur Awasi Program Pensiun Dini Gudang Garam" yang mengutip adanya krisis keuangan. Ketiga faktor yang menjadi latar belakang itu adalah fluktuasi harga bahan baku, regulasi yang kian ketat, dan kampanye antirokok yang semakin gencar.
»Sesungguhnya masalah dalam industri rokok nasional, bukan hanya Gudang Garam yang mengalaminya,” katanya, Rabu, 15 Oktober 2014.
Dalam pernyataan tertulis yang dibuatnya kemudian, Iwhan mengungkapkan, ada kesan ketidakseimbangan perlindungan yang diberikan pemerintah terhadap industri rokok. Dia menyebutkan di satu pihak industri rokok dituntut mengayomi tenaga kerja sebagaimana umumnya. Namun, di lain pihak, industri rokok tidak diberikan perlindungan memadai.
»Jika industri rokok dilindungi dengan memadai, sudah barang tentu permasalahan ketenagakerjaan dapat diminimalisasi atau dikendalikan dengan baik,” katanya.
Iwhan sekaligus menanggapi Gubernur Jawa Timur Soekarwo yang mengharapkan keputusan merumahkan pekerja itu disertai pesangon yang layak. Soekarwo berjanji akan terus mendorong PT Gudang Garam agar memberikan jaminan untuk karyawannya yang telah dirumahkan. Dia mengambil contoh langkah industri rokok lainnya, PT HM Sampoerna, yang memberikan pelatihan usaha kepada para bekas karyawannya.
Khusus tentang pesangon, Iwhan mengklaim program mundur sukarela lewat pensiun dini yang ditawarkan Gudang Garam kepada ribuan pekerja borongan SKT dan operasionalnya jauh lebih baik ketimbang industri rokok lainnya. »Kami menawarkan pensiun dini sukarela dan memberikan manfaat lebih. Mau diambil silakan, tidak ya tidak apa-apa,” katanya.
Tentang program itu pula, Iwhan menambahkan, pihaknya sudah bertemu dengan Dinas Tenaga Kerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Pelatihan seperti yang dituntut Gubernur, kata dia, juga sudah masuk dalam program. »Kami harap bisa sejalan dengan program pelatihan pemerintah provinsi.”

Kalau kita mau jujur dan tidak berpihak, dan juga mau melihat Fakta, Rokok itu tidak sangat bahaya seperti apa yang sudah dikampanyekan oleh anti rokok.
Banyak sekali orang yang sejak masa mudanya merokok sampai tua dia juga merokok, bahkan sampai mati dia tidak berhenti merokok akan tetapi ternyata dia tidak mendapat penyakit yang dikarenakan rokok. bahkan sebaliknya, banyak juga orang yang tidak merokok sama sekali sejak masa mudanya terkena penyakit paru paru, kangker dll yang konon katanya akibat merokok.

Pada artikel diatas. ada juga orang yang komentar, dan komentarnya seperti ini:

kita lihat saja yang realistis, coba masuk ke rumah sakit, pasien yang sakit akibat rokok jumlahnya cuman 10 persen gak ada, rata rata yang sakit karena kebanyakan makanan, ada gula darah, ada asam urat ada , kolesterol, ada asam lambung dan sejenisnya ..yang mana semua itu karena yang di makan berlebihan. orang kalau tidak merokok biasanya makan camilan. itu juga bahaya kalau berlebihan. juga kadang ngemut permen..itu juga bahaya kalau berlebihan.  jadi rokok jangan dijadikan kambing hitam  makan nasi aja kalau berlebihan juga bahaya. makan gorengan lebih bahaya lagi.

Apa yang diucapkannya benar sekali. seharus pemerintah dan orang orang yang suka mengkampanyekan anti Rokok jangan terlalu lebay deh.
Kalau memang benar benar bahaya, dan benar benar terasa, para perokok tidak usah disuruh juga berhenti sendiri.

Dibalik Kampanye Anti Rokok juga karena ada permainan dari para pembisnis terutama dari pihak rokok yang asalnya dari amerika (rokok********). lhoh, kok bisa begitu?
bisa pak, soalnya dengan dalih begitu nanti pemerintah ditekan untuk membuat peraturan rokok dijual mahal, dan kalau rokok dijual mahal maka penghasilan yang diraup akan lebih besar.
lalu bagaimana mungkin itu terjadi, bukankah dengan begitu para konsumen akan lari?
Tidak pak, soalnya orang yang sudah kecanduan rokok akan tetap merokok.
Kenapa saya disini berani mengatakan begitu?
hal ini adalah bocoran yang saya terima dari salah satu pegawai industri rokok sendiri. dan yang akan diusahakan di indonesia nantinya rokok akan dinaikkan sampai kira kira empat puluh ribu sampai enam puluh ribu rupiah. dan jenis rokok akan diberi kelas masing masing. dalam satu kelas harganya akan diratakan. otomatis, rokok yang sudah bermerek akan menguasai pasaran, dan mereka juga ada dibalik kampanye anti rokok ini.
Apa dibalik Kampanye Anti Rokok?
About
Apa dibalik Kampanye Anti Rokok? published at 14.51, categorized as Kesehatan , Opini . And has 2 komentar
2 komentar Add a comment
Lucu saat membaca ada artikel yang berkata "rokok tidak berbahaya"
Reply Delete
Bck
Cancel Reply